Pendidikan Karakter
a.
Pengertian Pendidikan
Sebelum mengetahui pengertian pendidikan karakter, terlebih dahulu
mengetahui pengertian pendidikan. Istilah
pendidikan berasal dan kata didik
dengan memberikan awalan pe dan akhiran an, mengandung arti
perbuatan ha1, cara dan sebagainya). Kata pendidikan berasal dan bahasa
Yunani yaitu paedagogos yang berarti pergaulan dengan anak-anak. Paedagogos berasal dan
kata paedos (anak) dan agoge (saya membimbing, memimpin).
Secara
terminology banyak sekali istilah pendidikan yang dikemukakan, baik yang
dikemukakan oleh para tokoh pendidikan Indonesia, Barat, maupun istilah yang
dikemukakan dalam system Pendidikan
Nasional. Di bawah ini dicantumkan beberapa definisi yang dapat mewakili masing-masingnya.[1]
1)
Ahmad D. Marimba, pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar
oleh si pendidik terhadap perkembangan jasamani dan rohani si terdidik menuju
terbentuknya kepribadian yang utama.
2)
Hasan Langgulung, pendidikan berarti pewarisan kebudayaan (dari generasi
tua ke generasi muda) agar hidup masyarakat tetap bekelanjutan, dengan kata
lain, masyarakat mempunyai nilai-nilai budaya yang ingin disalurkan dan
generasi ke generasi agar identitas masyarakat tersebut tetap terpelihara.
Makna secara individu pendidikan berarti
pengembangan potensi-potensi yang terpendam dan tersembunyi. Manusia mempunyai berbagai
bakat dan kemapuan yang kalau dikelola secara cerdas bisa berubah menjadi emas
dan intan.
3) Coser Dlck, pendidikan sebagai usaha sengaja untuk mentransfer
ilmu pengetahuan, skill, dan nilai-nilai dan guru kepada para
siswanya. Artinya ada tiga dimensi pokok yang perlu ditanamkan kepada
diri siswa,
yaitu pengetahuan, keterampilan untuk bisa melanjutkan hidup, dan nilai-nilai agar dapat bersikap ramah
dan baik terhadap sesama.
4) Carter V. Good, pendidikan adalah seni,
praktik atau profesi sebagai pe ngajar; ilmu yang sistematis atau pengajaran yang
berhubungan dengan prinsip atau metode-metode mengajar, pengawasan dan bimbingan
murid dalam arti yang luas digantikan dengan istilah pendidikan.
5) Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang
SISDIKNAS Bab I mengatakan, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk
mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara
aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan,
pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dipenlukan
bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.[2]
Definisi terakhir ini termasuk perumusan pendidikan yang paling baik dan
sempurna saat ini di Indonesia. Definisi inilah yang menjadi acuan oleh
masyarakat dan bangsa Indonesia.
Walaupun dari beberapa definisi di
atas terdapat perbedaan dalam merumuskan itilah pendidikan, namun dan semua
definisi tersebut terdapat beberapa persamaan yaitu:
1)
Adanya usaha sadar
dan terencana dalam bimbingan, yang disebut dengan proses pendidikan.
2)
Adanya
orang (subjek) yang melakukan bimbingan yang disebut pendidik
3)
Adanya
orang (objek) yang dibimbing, yang disebut peserta didik
b.
Pengertian Karakter
Pendidikan karakter merupakan
sebuah istilah yang semakin hari semakin
mendapatkan pengakuan dari
masyarakat Indonesia saat ini. Terlebih
dengan dirasakannya berbagai ketimpangan hasil pendidikan dilihat dari perilaku
lulusan pendidikan formal saat ini, semisal korupsi, perkembangari seks bebas
pada kalangan remaja, narkoba, tawuran, pembunuhan, perampokan oleh pelajar,
dan pengangguran lulusan sekolah menengah dan atas. Semuanya
terasa lebih kuat ketika
negara ini dilanda krisis dan tidak kunjung beranjak dan krisis yang dialami.[4]
Pendidikan
Karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana serta
proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna membangun
karakter pribadi atau kelompok yang unik baik sebagai warga negara.
Karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya
terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya.[5]
Karakter
mulia berarti individu yang memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya yang
ditandai dengan nilai-nilai seperti bertanggung jawab, disiplin,
mandiri, kreatuf, logis, jujur, bekerja keras dan nilai-nilai positif lainnya.
Sedangkan karakteristik ialah realisasi perkembangan positif sebagai individu
(intelektual, emosional, sosial, etika dan perilaku).
Pendidikan karakter menurut para ahli sebagai berikut:
1) T. Ramli, Menurutnya pendidikan karakter
memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan
akhlak. Tujuannya adalah untuk membentuk membentuk pribadi anak supaya menjadi
manusia yang baik, warga masyarakat dan warga negara yang baik.
2) Suyanto, Mengemukakan pendidikan
karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap
individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat,
bangsa, maupun negara.
3) Elkind, Pendidikan karakter ialah segala
sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu mempengaruhi karakter peserta didik.
Guru membantu membentuk watak peserta didik. Hal ini mencakup keteladanan
bagaimana perilaku guru, cara guru berbicara atau menyampaikan materi,
bagaimana guru bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya.
4) John W. Santrock, Pendidikan karakter
merupakan pendekatan langsung untuk pendidikan moral dengan memberi
pelajaran kepada peserta didik tentang pengetahuan moral dasar untuk
mencegah mereka melakukan perilaku tidak bermoral atau membahayakan bagi diri
sendiri maupun orang lain.
5) Thomas Lickona, Menyatakan bahwa
pendidikan karakter merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja
untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan dan melakukan
nilai-nilai etika yang pokok.[6]
Dalam buku karangan Drs. Dharma Kusuma yang berjudul Pendidikan
Karakter, mengemukakan pengertian pendidikan karakter menurut beberapa
ahli:
a.
Ratna Megawangi, pendidikan karakter
adalah “sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil
keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari,
sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungarinya.”
b.
Fakiry Gaffar, pendidikan karakter adalah “Sebuah proses transformasi
nilai-nilai kehidupan untuk clitumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang
sehingga menjadi satu dalam perilaku kebidupan orang itu.”
Dalam definisi tersebut,
ada tiga ide pikiran penting, yaitu: 1) proses transformasi nilai-nilai, 2)
ditumbuhkembangkan dalam kepribadian, dan 3) menjadi satu dalam perilaku.
Dalam konteks kajian P3 (Pusan Pengkajian Pancasila),
mendefinisikan pendidikan karakter dalam seting sekolah sebagai “Pembelajaran
yang mengarah pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh yang didasarkan
pada suatu nilai tertentu yang dirujuk oleh sekolah.” Definisi ini mengandung makna:
1)
Pendidikan karakter merupakan pendidikan
yang terintegrasi dengan
pembelajaran yang terjadi pada
semua mata pelajaran;
2)
Diarahkan pada penguatan dan pengembangan
perilaku anak secara
utuh. Asumsinya anak merupakan
organisme manusia yang
memiliki potensi untuk dikuatkan dan dikembangkan;
[4] Darma Kusuma. Dkk, Pendidikan Karakter, (Bandung: PT.
Remaja Rosdakarya, 2013), cet. Ke- 4, h. 4.
[5] Aceplutvi, Pengertian Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter, di unduh di: https://www.lyceum.id/pengertian- tujuan- dan-fungsi-pendidikan-karakter/, pada 24 April 2018, pukul
21:22. WIB.
[6] Bobsusanto, Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Para Ahli,
di akses di, http://www.spengetahuan.com/2016/03/6-pengertian-pendidikan-karakter-menurut-para-ahli.html, pada 23 April 2018, pukul 21:00
WIB.
0 komentar:
Posting Komentar