Jumat, 04 Januari 2019

Pengertian Pendidikan Karakter


Pendidikan Karakter
a.    Pengertian Pendidikan
Sebelum mengetahui pengertian pendidikan karakter, terlebih dahulu mengetahui pengertian pendidikan. Istilah pendidikan berasal dan kata didik dengan memberikan awalan pe dan akhiran an, mengandung arti perbuatan ha1, cara dan sebagainya). Kata pendidikan berasal dan bahasa Yunani yaitu paedagogos yang berarti pergaulan dengan anak-anak. Paedagogos berasal dan kata paedos (anak) dan agoge (saya membimbing, memimpin).
Secara terminology banyak sekali istilah pendidikan yang dikemukakan, baik yang dikemukakan oleh para tokoh pendidikan Indonesia, Barat, maupun istilah yang dikemukakan dalam system Pendidikan Nasional. Di bawah ini dicantumkan beberapa definisi yang dapat mewakili masing-masingnya.[1]
1)      Ahmad D. Marimba, pendidikan adalah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh si pendidik terhadap perkembangan jasamani dan rohani si terdidik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
2)      Hasan Langgulung, pendidikan berarti pewarisan kebudayaan (dari generasi tua ke generasi muda) agar hidup masyarakat tetap bekelanjutan, dengan kata lain, masyarakat mempunyai nilai-nilai budaya yang ingin disalurkan dan generasi ke generasi agar identitas masyarakat tersebut tetap terpelihara. Makna secara individu pendidikan berarti pengembangan potensi-potensi yang terpendam dan tersembunyi. Manusia mempunyai berbagai bakat dan kemapuan yang kalau dikelola secara cerdas bisa berubah menjadi emas dan intan.
3)      Coser Dlck, pendidikan sebagai usaha sengaja untuk mentransfer ilmu pengetahuan, skill, dan nilai-nilai dan guru kepada para siswanya. Artinya ada tiga dimensi pokok yang perlu ditanamkan kepada diri siswa, yaitu pengetahuan, keterampilan untuk bisa melanjutkan hidup, dan nilai-nilai agar dapat bersikap ramah dan baik terhadap sesama.
4)      Carter V. Good, pendidikan adalah seni, praktik atau profesi sebagai pe ngajar; ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berhubungan dengan prinsip atau metode-metode mengajar, pengawasan dan bimbingan murid dalam arti yang luas digantikan dengan istilah pendidikan.
5)      Menurut Undang-Undang No. 20 tahun 2003 tentang SISDIKNAS Bab I mengatakan, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang dipenlukan bagi dirinya, masyarakat, bangsa dan Negara.[2]
       Definisi terakhir ini termasuk perumusan pendidikan yang paling baik dan sempurna saat ini di Indonesia. Definisi inilah yang menjadi acuan oleh masyarakat dan bangsa Indonesia.
Walaupun dari beberapa definisi di atas terdapat perbedaan dalam merumuskan itilah pendidikan, namun dan semua definisi tersebut terdapat beberapa persamaan yaitu:
1)        Adanya usaha sadar dan terencana dalam bimbingan, yang disebut dengan proses pendidikan.
2)        Adanya orang (subjek) yang melakukan bimbingan yang disebut pendidik
3)        Adanya orang (objek) yang dibimbing, yang disebut peserta didik
4)        Adanya tujuan yang akan dicapai yang disebut dengan tujuan atau komptensi[3]
b.   Pengertian Karakter
Pendidikan karakter merupakan sebuah istilah yang semakin hari semakin mendapatkan pengakuan dari masyarakat Indonesia saat ini. Terlebih dengan dirasakannya berbagai ketimpangan hasil pendidikan dilihat dari perilaku lulusan pendidikan formal saat ini, semisal korupsi, perkembangari seks bebas pada kalangan remaja, narkoba, tawuran, pembunuhan, perampokan oleh pelajar, dan pengangguran lulusan sekolah menengah dan atas. Semuanya terasa lebih kuat ketika negara ini dilanda krisis dan tidak kunjung beranjak dan krisis yang dialami.[4]
Pendidikan Karakter adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana serta proses pemberdayaan potensi dan pembudayaan peserta didik guna membangun karakter pribadi atau kelompok yang unik baik sebagai warga negara. Karakter merupakan bentuk kegiatan manusia yang di dalamnya terdapat suatu tindakan yang mendidik diperuntukkan bagi generasi selanjutnya.[5]
Karakter mulia berarti individu yang memiliki pengetahuan tentang potensi dirinya yang ditandai dengan nilai-nilai seperti bertanggung jawab, disiplin, mandiri, kreatuf, logis, jujur, bekerja keras dan nilai-nilai positif lainnya. Sedangkan karakteristik ialah realisasi perkembangan positif sebagai individu (intelektual, emosional, sosial, etika dan perilaku).
Pendidikan karakter menurut para ahli sebagai berikut:
1)      T. Ramli, Menurutnya pendidikan karakter memiliki esensi dan makna yang sama dengan pendidikan moral dan pendidikan akhlak. Tujuannya adalah untuk membentuk membentuk pribadi anak supaya menjadi manusia yang baik, warga masyarakat dan warga negara yang baik.
2)      Suyanto, Mengemukakan pendidikan karakter sebagai cara berpikir dan berperilaku yang menjadi ciri khas tiap individu untuk hidup dan bekerja sama, baik dalam lingkup keluarga, masyarakat, bangsa, maupun  negara.
3)      Elkind, Pendidikan karakter ialah segala sesuatu yang dilakukan guru, yang mampu mempengaruhi karakter peserta didik. Guru membantu membentuk watak peserta didik. Hal ini mencakup keteladanan bagaimana perilaku guru, cara guru berbicara atau menyampaikan materi, bagaimana guru bertoleransi, dan berbagai hal terkait lainnya.
4)      John W. Santrock, Pendidikan karakter merupakan pendekatan langsung untuk pendidikan moral dengan memberi pelajaran kepada peserta didik tentang pengetahuan moral dasar untuk mencegah mereka melakukan perilaku tidak bermoral atau membahayakan bagi diri sendiri maupun orang lain.
5)      Thomas Lickona, Menyatakan bahwa pendidikan karakter merupakan suatu usaha yang dilakukan dengan sengaja untuk membantu seseorang sehingga ia dapat memahami, memperhatikan dan melakukan nilai-nilai etika yang pokok.[6]
Dalam buku karangan Drs. Dharma Kusuma yang berjudul Pendidikan Karakter, mengemukakan pengertian pendidikan karakter menurut beberapa ahli:
a.    Ratna Megawangi, pendidikan karakter  adalah “sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif  kepada lingkungarinya.”
b.    Fakiry Gaffar, pendidikan karakter adalah “Sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk clitumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi satu dalam perilaku kebidupan orang itu.”
            Dalam definisi tersebut, ada tiga ide pikiran penting, yaitu: 1) proses transformasi nilai-nilai, 2) ditumbuhkembangkan dalam kepribadian, dan 3) menjadi satu dalam perilaku.
Dalam konteks kajian P3 (Pusan Pengkajian Pancasila), mendefinisikan pendidikan karakter dalam seting sekolah sebagai “Pembelajaran yang mengarah pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh yang didasarkan pada suatu nilai tertentu yang dirujuk oleh sekolah.” Definisi ini mengandung makna:
1)      Pendidikan karakter merupakan pendidikan yang terintegrasi dengan pembelajaran yang terjadi pada semua mata pelajaran;
2)      Diarahkan pada penguatan dan pengembangan perilaku anak secara utuh. Asumsinya anak merupakan organisme manusia yang memiliki potensi untuk dikuatkan dan dikembangkan;
Penguatan dan pengembangan perilaku didasari oleh niai yang dirujuk sekolah (lembaga).[7]


[1] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2015), cet. ke-12, h. 30.
[2] Ramayulis, “Ilmu Pendidikan Islam”,...h. 30.
[3] Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, ... h. 30-32.
[4] Darma Kusuma. Dkk, Pendidikan Karakter, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), cet. Ke- 4, h. 4.
[5] Aceplutvi, Pengertian Tujuan dan Fungsi Pendidikan Karakter, di unduh di: https://www.lyceum.id/pengertian- tujuan- dan-fungsi-pendidikan-karakter/, pada 24 April 2018, pukul 21:22. WIB.
[6] Bobsusanto, Pengertian Pendidikan Karakter Menurut Para Ahli,  di akses di, http://www.spengetahuan.com/2016/03/6-pengertian-pendidikan-karakter-menurut-para-ahli.html, pada 23 April 2018, pukul 21:00 WIB.
[7] Darma Kusuma. Dkk, Pendidikan Karakter...., h. 4-5.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © MAHSUN DOT NET