Pengertian
Reward (Ganjaran)
Reward (ganjaran) menurut bahasa, berasal dari
bahasa Inggris reward yang berarti penghargaan atau hadiah[1] Sedangkan reward (ganjaran) menurut istilah ada beberapa pendapat yang akan
dikemukakan sebagai berikut, diantaranya adalah: Menurut M. Ngalim Purwanto
“reward (ganjaran) ialah alat untuk mendidik anak-anak supaya anak dapat merasa
senang karena perbuatan atau pekerjaannya mendapat penghargaan”[2] Menurut Amir Daien
Indrakusuma “reward (ganjaran) adalah penilaian yang bersifat positif terhadap
belajarnya siswa”[3]
Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan
bahwa reward (ganjaran) adalah segala sesuatu yang berupa penghargaan yang
menyenangkan perasaan yang diberikan kepada siswa karena mendapat hasil baik
dalam proses pendidikannya dengan tujuan agar senantiasa melakukan pekerjaan
yang baik dan terpuji. Peranan reward (ganjaran) dalam
proses pengajaran cukup penting terutama sebagai faktor eksternal dalam
mempengaruhi dan mengarahkan perilaku siswa. Hal ini berdasarkan atas berbagai
pertimbangan logis, diantaranya reward (ganjaran) biasanya dapat menimbulkan motivasi belajar siswa,
dan reward (ganjaran) juga memiliki pengaruh positif dalam kehidupan siswa.
Reward (ganjaran) merupakan alat pendidikan yang
mudah dilaksanakan dan sangat menyenangkan para siswa, untuk itu reward
(ganjaran) dalam suatu proses pendidikan sangat dibutuhkan keberadaannya demi
meningkatkan motivasi belajar siswa.
Maksud dari pendidik memberi reward (ganjaran)
kepada siswa adalah supaya siswa menjadi lebih giat lagi usahanya untuk
memperbaiki atau mempertinggi prestasi yang telah dicapainya, dengan kata lain
siswa menjadi lebih keras kemauannya untuk belajar lebih baik.[4]
Dalam agama Islam juga mengenal metode reward (ganjaran), ini terbukti
dengan adanya pahala. Pahala adalah bentuk penghargaan yang diberikan
Allah SWT kepada umat Nya yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh seperti;
sholat, puasa, membaca al-Qur’an dan perbuatanperbuatan lain yang bermanfaat bagi
masyarakat. Dalam al-Qur’an juga dijelaskan bahwa kita
dianjurkan untuk berbuat kebaikan, yaitu dalam Q.S. al-Baqarah ayat 261[5]
ã@sW¨B tûïÏ%©!$# tbqà)ÏÿZã óOßgs9ºuqøBr& Îû È@Î6y «!$# È@sVyJx. >p¬6ym ôMtFu;/Rr& yìö7y @Î/$uZy Îû Èe@ä. 7's#ç7/Yß èps($ÏiB 7p¬6ym 3 ª!$#ur ß#Ïè»Òã `yJÏ9 âä!$t±o 3 ª!$#ur ììźur íOÎ=tæ ÇËÏÊÈ
Artinya: “Perumpamaan
(nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-orang yang menafkahkan hartanya di jalan
Allah adalah serupa dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada
tiap-tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi siapa yang
dia kehendaki. dan Allah Maha luas (karunia-Nya) lagi Maha Mengetahui” (QS.
Q.S. al-Baqarah ayat 261)
Berdasarkan ayat di atas jelaslah bahwa metode reward (ganjaran) mendidik
kita untuk berbudi luhur, maka diharapkan agar manusia selalu berbuat baik
dalam upaya mencapai prestasi-prestasi tertentu dalam hidup dan kehidupan di
dunia.
Dari ayat tersebut dapat diambil kesimpulan bahwa pemberian reward
(ganjaran) dalam konteks pendidikan dapat diberikan bagi siapa saja yang
berprestasi, dengan adanya reward (ganjaran) itu siswa akan lebih giat belajar
karena dengan adanya reward (ganjaran) itu siswa menjadi termotivasi untuk
selalu berusaha untuk menjadi yang terbaik, untuk itulah pentingnya metode
reward (ganjaran) di terapkan di sekolah.
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3145763305899807"
crossorigin="anonymous"></script>
0 komentar:
Posting Komentar