Rabu, 14 Juni 2017

Masa Remaja Nabi Muhammad SAW.

Masa Remaja Nabi Muhammad SAW.
            Muhammad tumbuh menjadi seorang pemuda yang jujur dan berbudi pekerti baik. Karena, kejujuran dan kebaikan budi pekertinya Muhammad diberi gelar Al-Amin, yang artinya orang yang terpercaya. Pada usia 20 tahun Muhammad bergabung dalam lembaga Hilfui-Fudul (persekutuan kebajikan). Lembaga ini bertugas membantu orang-orang miskin dan teraniaya. Melalui lembaga ini, sifat-sifat kepemimpinan Muhammad mulai muncul. Muhammad juga diberi kepercayaan oleh Khadijah binti Khuwalid, seorang pengusaha, untuk menjualkan barang dagangannya di Suriah. Karena kejujuran Muhammad dalam berniaga, Khadijah pun jatuh hati pada Muhammad. Saat usia Muhammad 25 tahun dan Khadijah 40 tahun mereka melangsungkan pernikahan.[1]
            Menjelang usia dewasa, Muhammad SAW. sering diajak pamannya berdagang. Dengan pengalaman berdagang dan memiliki modal ketekunan, rajin bekerja, sopan santun, jujur dan sabar, beliau diberi kepercayaan untuk menjalankan usaha perdagangan Siti Khadijah, seorang janda yang kaya raya di Mekah. Berkat kejujuran dan usaha keras Muhammad SAW., barang dagangan yang diamanatkan kepadanya itu memperoleh keuntungan yang besar sehingga Khadijah pun merasa senang dan menaruh perhatian kepadanya.
            Abu Thalib, pamannya merestui hubungan keponakannya itu dengan Siti Khadijah. Dengan pernikahannya itu, peluang Nabi Muhammad SAW. untuk beramal, dan menolong kaum yang lemah semakin besar. Muhammad SAW., terkenal di masyarakat Mekah sebagai orang yang berhati mulia, dermawan, dan penegak keadilan. Beliau sering dipercaya untuk menyelesaikan kasus-kasus sosial mereka. Masyarakat menjulukinya dengan sebutan Al-Amin.[2]
            Pasangan Khadijah dan Muhammad dikaruniai dua orang putra (Qosim dan Abdullah) senta empat orang putri (Zainab, Rukayyah, Ummi Kalsum, dan Fatimah). Khadijah merupakan wanita pertama yang masuk Islam. Khadijah meninggal pada usia 65 tahun.[3]
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3145763305899807"
     crossorigin="anonymous"></script>

                [1] ibid, hal. 4
                [2] Hamzah Tualeka ZN, M.Ag, Drs, H, Aqidah Akhlak… h. 140
                [3] Haryan Syuhada Dkk., Sejarah Kebudayaan.., hal. 4
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © MAHSUN DOT NET