a. Pelayanan Bimbingan dan Konseling
Pelayanan-pelayanan
yang dapat dilaksanakan di sekolah, antara lain sebagai berikut:
1) Layanan Pengumpulan Data
Layanan pengumpulan data yaitu
kegiatan dalam bentuk pengumpulan data, pengolahan dan penghimpunan berbagai
informasi tentang peserta didik beserta latar belakangnya.
2) Layanan Informasi
Layanan informasi yaitu
layanan yang memberikan sejumlah informasi kepada peserta didik.
3) Layanan Penempatan
Layanan penempatan yaitu
layanan untuk membantu peserta didik agar memperoleh wadah yang sesuai dengan
potensi yang dimiliki peserta didik.
4) Layanan Konseling
Layanan konseling yaitu
layanan kepada peserta didik yang menghadapi masalah-masalah pribadi melalui
teknik konseling.
5) Layanan Referal
Layanan referal yaitu layanan
untuk melimpahkan kepada pihak lain yang lebih mampu dan berwenang, apabila
masalah yang ditangani itu diluar kemampuan dan kewenangan personil atau guru
pembimbing di sekolah tersebut.
6) Layanan Penilaian dan Tindak Lanjut
Layanan penilaian dan teknik
tindak lanjut yaitu layanan untuk menilai keberhasilan usaha bimbingan yang
telah diberikan. Sekaligus secara tidak langsung layanan ini dapat berfungsi
untuk menilai keberhasilan program pendidikan secara keseluruhan. Hasil
penilaian ini selanjutnya dianalisis dan direncanakan tindak lanjut bimbingan
berikutnya.[1]
Langkah tindak lanjut adalah
merupakan suatu langkah penentuan efektif tidaknya suatu usaha penyuluhan yang
telah dilaksanakan. Langkah ini merupakan langkah membantu siswa (klien)
melakukan program kegiatan yang dikehendaki atau membantu siswa kembali
memecahkan masalah-masalah baru yang berkaitan dengan masalahnya semula.[2]
b. Jenis-jenis Bimbingan dan Konseling
Bimbingan
terhadap anak dilakukan untuk sesuatu tujuan tertentu yang ingin dicapai.
Tentunya bermacam-macam bentuk bimbingan yang harus diberikan sedemikian rupa ,
sehingga tujuan tersebut akan tercapai.
Sesuai
dengan masalah yang akan dihadapi oleh seorang siswa, maka macam bimbingan
dapat dibagi dalam:
1) Bimbingan Pengajaran dan Belajar
Bimbingan
pengajaran dan belajar, dengan tujuan memecahkan persoalan berhubung dengan
masalah belajar anak sekolah di sekolah dan di luar sekolah
Dengan
bimbingan belajar diharapakan siswa melakukan penyesuaian yang baik dalam
situasi belajar seoptimal mungkin, sesuai dengan kemampuan-kemampuan yang ada
padanya.
2) Bimbingan Pendidikan
Bimbingan
pendidikan bertujuan untuk membantu siswa dalam menghadapi dan memecahkan
masalah dalam bidang pendidikan.[3]
Bimbingan ini menitikberatkan pemberian bantuan kepada individu siswa dalam
usahanya mencapai keberhasilan untuk menguasai berbagai mata pelajaran dan
nilai-nilai yang tercantum dalam kurikulum yang sedang berlaku.[4]
3) Bimbingan Sosial
Bimbingan
sosial bertujuan membantu siswa dalam mengatasi kesulitan-kesulitan dalam
kehidupan sosialnya, sehingga ia mampu mengadakan hubungan-hubungan sosial
dengan baik.
4) Bimbingan Masalah Pribadi
Bimbingan
masalah pribadi bertujuan membantu siswa mengatasi masalah pribadi, sebagai
akibat kurang kemampuannya siswa untuk mengadakan penyesuaian diri dengan
aspek-aspek perkembangan, keluarga, persahabatan, belajar, cita-cita, konflik
pribadi, sosial, seks dan lain-lainnya.
5) Bimbingan dalam Menggunakan Waktu Senggang
Bimbingan
dalam menggunakan waktu senggang yaitu bertujuan membantu siswa dalam mengisi
waktu senggang, juga dilakukan secara individual, karena setiap siswa mempunyai
bakat dan ciri kelemahan dan kekuatan yang berbeda-beda.
Bimbingan
diberikan dalam hal pengisian waktu senggang dengan kegiatan-kegiatan yang
dapat menunjang prestasi-prestasi di sekolah maupun di bidang lain dalam
pekerjaan dan rekreasi yang sehat serta bermanfaat.
6) Bimbingan Pekerjaan
Bimbingan pekerjaan bertujuan memberikan penerangan
mengenai pekerjaan dan tugas-tugas apakah yang tercakup dalam pekerjaan
tersebut.
Bagi
anak-anak yang sudah meningkat dewasa, perlu diberikan penerangan-penerangan
mengenai pekerjaan yang dapat dipilihnya kelak, meliputi macam-macam pekerjaan,
tugas-tugas dan tanggung jawab dalam pekerjaan masing-masing.[5]
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3145763305899807"
crossorigin="anonymous"></script>
[1] H. Achmad Juntika Nurihsan dan Akur
Sudianto, Manajemen Bimbingan dan Konseling di SMA, kurikulum 2004,
(Jakarta: PT. Grasindo Anggota IKAPI, 2005), cet. 1, h. 19-20
[2] Drs. Dewa Ketut Sukardi, Proses
Bimbingan dan Penyuluhan, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1995), cet. 1, h.
85-86
[3] Drs. Ny. Y. Singgih D. Gunarsa dan Dr.
Singgih D. Gunarsa, Psikologi Untuk Membimbing, (Jakarta: Gunung Mulia,
1987), cet. 5, h. 34-35
[5] Drs. Ny. Y. Singgih D. Gunarsa dan Dr.
Singgih D. Gunarsa, Psikologi Untuk Membimbing, (Jakarta: Gunung Mulia,
1987), cet. 5, h. 36-38
0 komentar:
Posting Komentar