Rabu, 31 Agustus 2016

ORGANISASI; Pengertian, Hakikat, Struktur, dan Dasar-Dasar Organisasi



ORGANISASI; Pengertian, Hakikat, Struktur, dan Dasar-Dasar Organisasi
1.      Pengertian Organisasi
Sering kita mendengar kata “ organisasi” dalam kehidupan dilingkungan masyarakat maupun dunia pekerjaan atau kampus, namun terkadang kita sering dibingungkan oleh definisi dari organisasi dengan segala aspek dan istilah yang menyertainya. Organisasi secara bahasa  berasal dari bahasa Yunani Organon yang bearti alat atau instrumen[1]. Secara sederhana, organisasi adalah suatu kerjasama sekelompok orang untuk mencapai tujuan bersama yang diinginkan dan mau terlibat dengan peraturan yang ada.
            Berikut penulis akan mengemukakan pendapat para tokoh pendidikan tentang organisasi:
James D. Mooney, organisasi adalah sebagai bentuk setiap perserikatan orang-orang untuk mencapai suatu tujuan bersama.
John D. Millet, organisasi adalah sebagai kerangka struktur dimana pekerjaan dari beberapa orang diselenggarakan untuk mewujudkan suatu tujuan bersama
Herbert. A. Simon, organisasi adalah sebagai pola komunikasi yang lengkap dan hubungan-hubungan lain di dalam suatu kelompok orang-orang.
Dwight Waldo, organisasi adalah sebagai suatu struktur dari kewenangan-kewenangan dan kebiasaan-kebiasaan dalam hubungan antara orang-orang pada suatu sistem administrasi[2].
Gibson, organisasi merupakan wadah yang memungkinkan masyarakat mencapaikan hasil yang sebelumnya tidak dapat dicapai individu-individu secara sendiri[3].

9
 
Istilah organisasi mempunyai dua pegertian umum, Pertama organisasi diartikan suatu lembaga atau kelompok fungsional, misalnya sebuah perusahaan, sebuah sekolah, sebuah perkumpulan, badan-badan pemerintahan. Kedua merujuk pada proses pengorganisasian yaitu bagaimana pekerjaan diatur dan dialokasikan diantara para anggota, sehigga tujuan organisai dapat tercapai secara efektif[4].

Dari berbagai pengertian organisais diatas, penulis dapat katakan bahwasanya yang dinamakan organisasi itu adalah sekelompok manusia dengan tujuan individualnya masing-masing (gaji, kepuasan kerja, dll) yang bekerjasama dalam suatu proses tertentu untuk mencapai tujuan bersama (tujuan organisais). Agar tujuan organisais dan tujuan individu dapat tercapai secara selaras dan harmonis maka diperlukan kerjasama dan usaha yang sungguh-sungguh dari kedua belah pihak (pengurus organisais dan anggota organisais) untuk bersama-sama berusaha saling memenuhi kewajiban masing-masing secara bertanggung jawab, sehingga pada saat masing-masing mendapatkan haknya dapat memenuhi rasa keadilan baik bagi anggota organisais maupun bagi pengurus organisais yang berwenang.

2.      Hakikat Organisasi
Berdasarkan beberapa pengertian organisasi diatas, dapat disimpulkan bahwasanya hakikat organisasi itu adalah:
1)      Kumpulan individu-individu
Organisasi merupakan kumpulan orang-orang yang berserikat dalam kerjasama. Hanya sekumpulan manusia saja yang dapat dikatagorikan sebagai organisasi. Walaupun terdapat sekumpulan hewan atau tumbuhan yang berkelompok atau bergerombol tidak disebut organisasi. Mereka dapat disebut gerombolan.
2)      Memiliki tujuan
Kriteria kedua terbentuknya organisasi adalah memiliki tujuan. Walaupun terdapat sekumpulan orang, namun mereka tidak memiliki tujuan yang sama, maka tidak dapat disebut organisasi.
3)      Koordinasi
Setelah terdapat dua kriteria tersebut diatas, agar memudahkan dalam pencapaian tujuan, maka perlu adanya pengkoordinasian. Pengkoordinasian ini merupakan kegiatan penting agar organisasi tersebut dapat terarah[5].

3.      Struktur Organisasi
Menurut E. Kast dan James E. Rosenzweig (1974) struktur diartikan sebagai pola hubungan komponen atau bagian suatu organisasi. Struktur merupakan sistem formal hubungan kerja yang membagi dan mengkoordinasikan tugas orang dan kelompok agar tercapai tujuan.
Pada struktur organisasi tergambar posisi kerja, pembagian kerja, jenis kerja yang harus dilakukan, hubungan atasan dan bawahan, kelompok, komponen atau bagian, tingkat komponen dan saluran komonikasi. Suatu struktur organisasi menspesifikasi pembagian kegiatan kerja dan menunjukan bagaimana fungsi atau kegiatan kerja dan menunjukkan bagaimana fungsi atau kegiatan yang berbeda-beda itu dihubungkan. Struktur itu juga menunjukkan hierarki dan struktur wewenang organisani serta memperlihatkan hubungan pelapornya[6].

4.      Dasar-Dasar Organisasi
Untuk menyusun organisasi yang baik perlu memperhatikan hal-hal berikut:
1)      Memiliki tujuan yang jelas, organisasi yang memiliki tujuan yang jelas berarti memiliki arah yang jelas. Tujuan tersebut menentukan adanya keteraturan dalam gerak langkah organisasi. Jika organisasi tidak memiliki arah yang jelas akan menimbulkan masalah di masa akan datang.
2)      Terdapat pendelegasian tugas dan wewenang, pedelegasian memiliki beberapa manfaat antara lain: Pertama pimpinan dapat lebih memiliki fokus pada masalah kebijakan, rencana strategis dan pengembangan organisasi, Kedua bawahan memiliki rasa percaya diri dalam menyelesaikan permasalahan pekerjaan, Ketiga tingkat ketergantungan bawahan terhadap pimpinan berkurang.
3)      Memiliki struktur yang mendorong kreativitas para anggota organisasi.
4)      Memiliki satu kesatuan komando, Kesatuan komando diperlukan guna meminimalkan kebingungan dan konflik bawahan. Setiap pekerjaan dideskripsikan dengan jelas agar tidak tumpang tindih sehingga teratur dan terencana dengan baik.
5)      Ada pembagian tugas yang jelas, pembagian tugas memiliki imflikasi pada adanya keteraturan dan kejelasan wewenang dan tanggung jawab dalam suatu pekerjaan.





<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3145763305899807"
     crossorigin="anonymous"></script>









DAFTAR PUSTAKA

Siswanto, M.Si, Dkk. Teori dan Prilaku Organisasi,(IUN-Malang Press, 2008), Cet. I,
DR. Nanang Fattah, Landasan Manjemen Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. VIII,




[1] Siswanto, M.Si, Dkk. Teori dan Prilaku Organisasi,(IUN-Malang Press, 2008), Cet. I, h. 54.
[3] Siswanto, M.Si, Dkk. Teori dan Prilaku Organisasi…,h. 54
[4] DR. Nanang Fattah, Landasan Manjemen Pendidikan, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2006), Cet. VIII, h. 71.
[5] Siswanto, M.Si, Dkk. Teori dan Prilaku Organisasi…,h. 56.
[6] DR. Nanang Fattah, Landasan Manjemen…,h. 73.
Share:

8 komentar:

  1. ka numpang copas buat tugas sekolah

    BalasHapus
  2. silahgkan.. semoga bermanfaat..

    BalasHapus
  3. mohon ijin, u mengutip hasil pikiran dan nalarnya, semoga menjadi amal baik u pencerahan dan pengetahuan ummat manusia dalam menjalankan organisasinya

    BalasHapus
  4. Kalau boleh tau nama penerbit artikel ini siapa ya?

    BalasHapus

Copyright © MAHSUN DOT NET