Sabtu, 25 Juni 2016

MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN BERBASIS MADRASAH

MANAJEMEN PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN BERBASIS MADRASAH
A.    Konsep Dasar Manajemen Peningkatan Mutu Pendidikan
Manjemen berbasisi sekolah dapat di definisikan  sebagai penyerasian sumber daya yang dilakukan secara mandiri oleh sekolah dengan melibatkan semua kelompok kepentingan yang terkait dengan sekolah secara langsung dalam proses pengambilan keputusan guna memenuhi kebutuhan mutu sekolah. MBS merupakan panglima baru pendidikan, yang memberikan otonomi luas pada tingkat sekolah dalam rangka kebijakan pendidikan nasional. Otonomi memberikan agar sekolah leluasa mengelola sumber daya dan sumber dana dengan mengalokasikannya sesuai dengan prioritas kebutuhan, serta lebih tanggap terhadap kebutuhan setempat.
Pada system MBS, sekolah dituntut secara mandiri menggali, mengalokasikan, menentukan prioritas, mengendalikan dan mempertanggung jawabkan pemberdayaan sumber-sumber baik kepada masyarakat maupun pemerintah. MBS juga merupakan salah-satu upaya pemerintah untuk mencapai keunggulan masyarakat bangsa dalam penguasan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Tujuan MBS adalah:
1)      Meningkatkan efisiensi, antara lain diperoleh melalui keleluasan mengelola sumber daya partisipasi masyarakat dan penyederhanan biokrasi.
2)      Peningkatan mutu
Peningkatan mutu dapat diperoleh, antara lain, melalui partisipasi orang tua terhadap sekolah, fleksibilitas pengelolaan sekolah dan kelas.
3)      Pemeratan pendidikan
Pemeratan pendidikan, antara lain diperoleh melelui peningkatan partisipasi masyarkat yang memungkinkan pemerintah lebih berkonsentrasi pada kelompok tertentu.
            Adapun manfaat MBS adalah:
1)      MBS memberikan kebebasan dan kekuasan yang besar pada sekolah, disertai seperangkat tanggung jawab. Dengan adanya otonomi daerah yang memberikan tanggung jawab pengelolaan sumber daya dan pengembangan strategi MBS sesuai dengan kondisi setempat, sekolah dapat lebih meningkatkn kesejjahteraan guru sehingga dapat lebih berkonsentrasi pada tugas.
2)      MBS mendorong profesionalisme guru dan kepala sekolah sebagai pemimpin pendidkian di sekolah.

Komponen- komponen sekolah
a)      Kurikulum dan Program Pembelajaran
            Manajemen kurikulum dan program pembelajaran mencakuo kegiatan perencanan, pelaksanan, dan penilaian kurikulum. Perencanan dan pengembangan kurikulum nasional pada umumnya telah dilakukan oleh departemen pada tingkat pusat. Karena itu level sekolah paling penting adalah bagimana merealisasikan dan menyesuaikan kurikulum tersebut dalam kegiatan pembelajaran. Sekolah menyusun silabus untuk setiap mata pelajaran, di samping tiu sekolah juga bertugas dn berwenang untuk mengembangkan kurikulum muatan local sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan lingkungan setempat.

b)     Tenaga Kependidikan
         Manajemen tenaga kependidikan (guru dan staf) mencakup:
1)      Perencanan pegawai
2)      Pengadaan pegawai
3)      Pembinaan dan pengembangan pegawai
4)      Promosi dan mutasi
5)      Pemberhentian pegawai
6)      Kompensasi
7)      Penilaian pegawai

c)Kesiswaan
         Manajemen kesiswaan merupakan salah- satu bidang operasional  MBS yaitu peranan dan pengaturan  terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik. Mulai masuk sampai dengan keluarnya peserta didik tersebut dari suatu sekolah.

d)     Pembiayaan
          Dala rangka implementasi MBS, manajemen keuangan harus dilaksanakan dengan ketentuan yang berlaku agar semua dana sekolah benar- benar dapat dimanfaatkan secar efektif dan efesien.

e)Sarana dan Prasarana
         Manajemen sarana dan prasarana bertugas mengatur dan menjaga pendidika agar dapat memberikan kontribusi secara optimal dan berarti pada jalannya proses pendidikan . kegiatannya meliputi perencanan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan, inventarisasi, dan penghapusan serta penatan.

f) Pengelolaan Hubungan Sekolah dan Masyarakat
          Agar tercipta hubungan kerja sama yang baik antar sekolah dan masyarakat, masyarakat perlu mengetahui dan memiliki gambaran yang jelas tentang sekolah yang bersangkutan. Gambaran dan kondisi sekolah ini dapat diinformasikan melalui laporan  kepda orang tua murid, bulletin bulanan, penerbitan surat kabar dan lain- lain.

g)      Manajemen Pelayanan Khusus Lembaga Pendidikan
         Manajemen pelayanan khusus meliputi manajemen perpustakan, kesehatan, dan keamanan sekolah.

B.     Komponen Dasar Program Mutu Pendidikan
          Ada beberapa factor yang menyebabkan mutu pendidikan tidak mengalami peningkatan secara merata yaitu:
a)      Kebijakan da penyelenggaraan pendidikan nasional menggunakan pendekatan eduction production atau input- ou put analisis yang tidak dilaksanakan secara konsekuen
b)      Penyelenggaran pendidikan nasional dilakukan secara biokratik- sentralistik, sehingga menempatkan sekolah sebagai penyelenggara pendidikan sangat tergantung pada keputusan biokrasi panjang an kadang- kadang kebijakan yang dikeluarkan tidak sesuai dengan kondisi sekolah setempat
c)      Peranserta masyarakat, khususnya orang tua siswa dalam penyelenggaraan pendidikan selama ini pada umumnya lebih banyak bersifat dukungan input (dana), bukan pada proses  pendidikan (pengambilan keputusan, monitoring, evaluasi, dan akuntabilitas)
          Manajemen peningkatan ilmu pendidikan memiliki karakteristik yang perlu dipahami oleh sekolah yang akan menerapkannya, dengan kata lain, jika sekolah ingin sukses dalam menerapkannya, maka sejumlah karakteristik berikut ini perlu dimiliki yaitu karakteristik dari sekolah efektif.
          Perangkat/ karakter peningkatan mutu pendidikan tersebut adalah sebagai berikut:
Input
1)      Kebijakan mutu dan harapan.
2)      Sumberdaya (kesediyan masyarakat)
3)      Berorientasi siswa.
4)      Manajemen (pembagian tugas, perencanan, kendali mutu, efisiensi)
         Proses
a.       Pembelajaran, berorientasi:
1)      Learning to know
2)      Learning to do
3)      Learning to be
4)      Learning to live together
b.      Kepemimpinan yang kuat
1)      Kemampuan manajerial
2)      Kemampuan memobilisasi
3)      Memiliki otonomi luas
c.       Lingkungan man, Nyaman, Manusiawi.
d.      Pengelolan tenaga yang efektif
1)      Perencanan
2)      Pengembngan
3)      Penilaian
4)      Imbal jasa
e.       Memiliki buday mutu (kerja sama, merasa memiliki, mau berubah, mau meningktkan diri, terbuka)
f.       Tim kerja (kompak, cerds, dinamis)
g.      Partisipasi masyarkat tinggi
h.      Memiliki akuntabilitas
1)      Laporan prestasi
2)      Respons/ tanggapan masyarakat
Output
a.       Prestasi Akademis
1)      NEM
2)      STTB
3)      Taraf serap
4)      Lomba karya ilmiyah
5)      Lomba keagaman
b.      Prestasi Non Akademis
1)      Olah raga
2)      Kerapian/ ketertiban
3)      Kepramukan
4)      Kebersihan
5)      Toleransi
6)      Ketulusan
7)      Kesenian
8)      Disiplin
9)      Kerajianan
10)  Solidaritas
11)  Silaturahmi
12)  Dan lain- lain

         Dengan demikian peningkatan mutu pendidikan meliputi:
1)      Kualitas output
2)      Kualitas proses
3)      Kualitas input
4)      Kualitas instrumental input
            Selanjutnya variable komponen mutu pendidikan yang diharapkan dapat digambarkan sebagai berikut:
1)      Kondisi fisik : bersih, rapih, indah, dinamis, kepribadian muslum, dan percaya.
2)      Kelembagan : tenaga handal, manajemen kokoh, proaktif, dan pemimpin yang kompeten.
3)      Guru berprilaku sebagai mukmin dan muslim, berwawasan keilmuan yang memadai, kreatif, dinamis, dan inovatif, jujur, dan berakhlak mulia, berdisiplin tinggi, dan ikhlas.
4)      Karyawan ;: berorientasi pada kualitas pelayanan, jujur, amanah, berdisiplin, sabar, ikhlas, dan mencintai pekerjan.
5)      Siswa : sederhana, rajin, penuh percaya diri, disiplin tinggi, belajar sungguh- sungguh.
6)      Lulusan : kemantapan beribadah, keluhuran akhlak, keluasan ilmu dan kematangan pikir dan sikap.
         Komponen Dasar Program Mutu :
1)      Adanya rencna/ program.
2)      Memahami visi, misi, strtegi, dan tujuan.
3)      Pemahaman konsep.
4)      Komitmen terhadap perubahan.
C.    Prinsip Peningkatan Mutu Pendidikan
            Prinsip manajemen peningkatan mutu pendidikan meliputi beberapa aspek sebagi berikut :
1)      Perencanan.
2)       Pelaksanaan.
3)      Pengendalian.
4)      Pengawasan.
5)      Pengukuran hasil.
6)      Pelayanan masyarakat.
7)      Pembinan lingkungan.
            Sedangkan prinsip peningkatan mutu pendidikan antara lain :
1)      Kepemimpinan prifesional.
2)      Membantu siswa mengembangkan kemampuan.
3)      Kerja sama, team work, dan akuntabilitas.
4)      Sitem pengukuran.
5)      Program kelanjutan.



<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3145763305899807"
     crossorigin="anonymous"></script>





Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © MAHSUN DOT NET