Jumat, 04 Januari 2019

Implementasi Pendidikan Karakter Islam; Sebuah Pengantar


Implementasi Pendidikan Karakter Islam; Sebuah Pengantar 
Membicarakan pendidikan karakter merupakan hal sangat penting dan mendasar. Orang-orang yang berkarakter kuat dan baik secara individual maupun sosial ialah mereka yang memiliki akhlaq, moral, dan budi pekerti yang baik. Mengingat begitu pentingnya karakter, maka institusi pendidikan memiliki tanggung jawab untuk menanamkannya dalam diri peserta didiknya untuk terwujudnya anak yang karakter pendidikan agama islam.
Pendidikan karakter adalah sebuah usaha untuk mendidik anak-anak agar dapat mengambil keputusan dengan bijak dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari, sehingga mereka dapat memberikan kontribusi yang positif kepada lingkungannya. Definisi lain mengatakan bahwasanya pendidikan karakter adalah sebuah proses transformasi nilai-nilai kehidupan untuk ditumbuhkembangkan dalam kepribadian seseorang sehingga menjadi sain dalam perilaku kehidupan orang itu. Dalam definisi tersebut, ada tiga ide pikiran penting, yaitu: 1) proses transformasi riilai-nilai, 2) ditumbuhkembangkan dalam kepribadian, dan 3) menjadi sain dalam perilaku.[1]
Melengkapi makna pendidikan karakter, penulis dapat katakan bahwasanya pendidikan karakter sebagai suatu perilaku yang di dalam penyelenggaraan pendidikan harus berkarakter dan berpinjak dari karakter dasar manusia dari nilai moral yang bersumber dari agama dan dengan sadar mau melaksanakan nilai-nilai tersebut, baik terhadap Tuhan Yang Maha Esa (YME), diri sendiri, sesama, lingkungan, maupun kebangsaan sehingga menjadi insan kamil. Dalam pendidikan karakter di sekolah, semua komponen (stakeholders)harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri, yaitu isi kurikulum, proses pembelajaran, penilaian, kualitas hubungan, pengelolaan mata pelajaran, sekolah, aktivitas atau kegiatan ekstrakurikuler, pemberdayaan sarana prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga dan lingkungan sekolah. Jadi proses pendidikan harus melibatkan aspek kognitif, afrktif psikomotorik, emosi, dan fisik, sehingga akhlak mulia bisa terbentuk di dalam kepribadian anak.
Pentingnya pendidikan Agama Islam yang berkarakter di setiap jenjang pendidikan, terutapa pada pendidikan anak usai dini. Ini di dasarkan pada undang-undang tentang sistem pendidikan nasional (sisdiknas), yaitu UU No, 20 Tahun 2003, menegaskan kembali ftingsi dan tujuan pendidikan nasional kita Pada Pasal 3 UU ini ditegaskan:Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.[2]
Dengan demikian, mata pelajaran Pendidikan Agama dan Pendidikan Kewarganegaraan (PKn) mengemban misi yang amat mulia dalam pembangunan bangsa ini. Tentu saja semua mata pelajaran selain dua mata pelajaran itu juga bersama-sama memiliki misi tersebut secara terintegrasi.
Sistem pendidikan nasional (Sisdiknas) merupakan acuan atau pendekatan pendidikan untuk mendidik dan membangun manusia seutuhnya, yaitu manusia yang seimbang, tidak hanya berhasil pada satu atau dua sisi domain saja, tetapi pada semua sasaran domain. Kenyataannya, hasil pendidikan di Indonesia masih belum seperti yang diharapkan. Dalam kehidupan sehan-hari masih terlihat, seperti: banyak perkelahian di kalangan siswa, kurangnya kesadaran siswa akan sistem aturan yang berlaku, mutu pendidikan di Indonesia masih rendah dibandingkan dengan mutu pendidikan di negara-negara lain, dan masih banyak lagi problem pendidikan di Indonesia yang belum berjalan sesuai dengan arah yang ingin dicapai. Semua ini merupakan cerminan bahwa akhlak tercela melanda di kalangan para peserta didik (anak-anak sekolah). Masyarakat, bangsa, dan negara sangat mendambakan anak-anak yang berakhlak mulia yang taat menjalankan ajaran agama mereka, dilengkapi dengan sikap dan perilaku mulia di tengah-tengah kehidupan keluarga, sekolah, dan masyarakat pada umumnya. [3]


[1] Darma Kusuma. Dkk, Pendidikan Karakter, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2013), cet. ke- 4, h. 5.
[2] Marzuki, Pendidikan Karakter Islam, (Jakarta: Bumi Aksara, 2015), cet. ke-1, h. 90-91.
[3] Marzuki, Pendidikan Karakter Islam.., h. 91.

Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © MAHSUN DOT NET