Rabu, 14 Juni 2017

Nilai-Nilai Keteladanan Rasulullah SAW

Nilai-Nilai Keteladanan Rasulullah SAW
            Allah SWT telah menjadikan sosok Nabi Muhammad SAW sebagai teladan bagi seluruh umat manusia, keteladanan tersebut berlaku di semua lini kehidupannya. Keteladanan Nabi Muhammad SAW tidak hanya dimulai setelah ia diangkat sebagai seorang Nabi dan Rasul pada usia empat puluh tahun. Tetapi keteladanan tersebut telah ada sebelum kerasulannya, karena Allah telah memilih dan menyiapkan sejak kelahirannya ke dunia.
            Jauh sebelum diangkat menjadi Nabi dan Rasul-Nya, Muhammad SAW telah dkenal sebagai seorang pebisnis yang handal. Rasulullah menekuni dunia bisnis selama dua puluh delapan tahun dan telah membuktikan bahwa kesuksesan dalam bisnis dapat dicapai tanpa menggunkan cara-cara terlarang. Rasulullah mengajarkan bentuk transaksi bisnis yang sarat dengan nilai-nilai etika, akhlak dan kemanusiaan.
            Dalan diri Rasulullah telah terdapat nilai keteladanan yang sangat besar. Nilai adalah ide tentang apa yang baik, benar, bijaksanan dan apa yang berguna. Salah satu hal yang sangat berpengaruh terhadap kehidupan sahabat dan masyarakat ketika itu adalah nilai keteladanan. Rasulullah banyak memberikan keteladanan dalam mendidik sahabatnya. Sepertihalnya keteladanan, salah satu tujuan Rasulullah diutus ke muka bumi adalah untuk meluruskan akhlak manusia. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya aku diutus untuk menyempurnakan akhlak yang mulia”. (HR. Baihaqi)
            Akhlak juga dikenal dengan istilah etika dan moral. Ketiga istilah itu sama-sama menentukan nilai baik dan buruk sikap dan perbuatan manusia. Perbedaannya terletak pada standar masing-masing. Bagi akhlak standarnya adalah Al-Quran dan Hadis, bagi etika standarnya pertimbangan akal fikiran, dan bagi moral standarnya adat kebiasaan yang umum berlaku di masyarakat. Untuk itulah, akhlak sangat perlu di setiap karakter individu untuk menciptakan masyarakat madani.
Keteladanan karakter Rasulullah bias disimpulkan dalam 4 wajib Nabi Muhammad SAW:
1)      Siddiq, yang berarti benar. Benar adalah suatu sifat yang mulia yang menghiasi akhlak seseorang yang beriman kepada Allah dan kepada perkara-perkara yang ghaib. Ia mrupakan sifat pertama yang wajib dimiliki para Nabi dan Rasul yang dikirim Allah kea lam dunia ini bagi membawa wahyu dan agamanya. Pada diri Rasulullah SAW, bukan hanya perkataan yang benar, namun perbuatannya juga benar, yakni sejalan dengan ucapannya.
2)      Amanah, artinya benar-benar dapat dipercaya. Jika satu urusan diserahkan kepadanya, niscaya orang percaya bahwa urusan itu akan dilaksanakan dengan sebaik-baiknya. Oleh karena itulah penduduk Makkah memberi gelar kepada Nabi Muhammad SAW dengan gelar ‘Al-Amin’ yang artinya terpercaya, jauh sebelum beliau diangkat menjadi seorang Rasul.
3)      Tabligh, artinya menyampaikan. Segala firman Allah SWT yang ditujukan oleh manusia, disampaikan oleh Rasulullah.
4)      Fathonah, artinya cerdas dan bijaksana. Mustahil bagi seorang Rasul bersifat bodoh. Dalam menyampaikan ayat Al-Quran dan kemudian menjelaskannya dalam puluhan ribu hadis memerlukan kebijaksanaan yang luar biasa.[1]
            Selain keteladana disebutkan diatas, Berikut ini adalah beberapa Sifat dan Kepribadian Rasulullah SAW yang Wajib Kita Teladani, antara lain:
1)      Sangat Bijaksana dalam Menjalankan Da'wah (Tercermin ketika Nabi Muhammad SAW mendamaikan perselisihan di antara para pemuka Quraisy tentang siapa yang berhak untuk mengembalikan Hajar Aswad ke tempat semula).
2)      Pribadi yang Sabar dan Pemaaf (Tercermin ketika Nabi Muhammad SAW memaafkan seorang panglima kafir yang datang dan menghunuskan pedang ke hadapan Rasulullah SAW)
3)      Bersifat Jujur dan Setia pada Janji (Tercermin ketika Nabi Muhammad SAW berdagang ataupun ketika berbicara dan berperilaku, walaupun terhadap orang-orang kafir Makkah)
4)      Berperilaku Santun dan Kasih Sayang kepada Semua Orang (Tercermin dalam kehidupan sehari-hari Rasulullah SAW)
5)      Berpegang Teguh pada Aqidah yang Benar sebagai Landasan Da'wah-Nya (Tercermin ketika mengemban tugas yang sangat berat untuk berda'wah dan menghadapi orang-orang dari kaum kafir Quraisy)
6)      Selalu Tawakkal kepada Allah SWT (Tercermin ketika Nabi Muhammad SAW selalu mendapat tantangan dan cobaan di setiap harinya)
Senantiasa Ta'at dalam Melaksanakan Perintah Allah SWT dan Menjauhi Segala Larangan-Nya (Tercermin dalam kehidupan sehari-hari Rasulullah SAW).[2]
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3145763305899807"
     crossorigin="anonymous"></script>


                [1] Jabbar Sambudi, di unduh pada tgl. 21 September 2016, di https://djabbars.wordpress.com/2015/01/31/relevansi-nilai-nilai-keteladanan-rasulullah-saw-dalam-pembentukan-masyarakat-madani/#_ftn2
                [2] Al-Islam, Media Ulasan Islam, diunduh pada 21 September 2016 di http://al-islam.mywapblog.com/sifat-dan-kepribadian-rasulullah-saw.xhtml
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © MAHSUN DOT NET