Rabu, 31 Agustus 2016

MEDIA PENDIDIKAN; Pengertian, Pola, Klasifikasi, Manfaat dan Tujuan Media Pendidikan

MEDIA PENDIDIKAN; Pengertian, Pola, Klasifikasi, Manfaat dan Tujuan Media Pendidikan

Media Pendidikan
1.      Pengertian Media Pendidikan
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan[1]. Untuk lebih jelas, berikut ini penulis akan mengemukakan beberapa pendapat pakar pendidikan tentang pengetian media pendidikan. Diantaranya:
Pendapat Marshall McLuhan yang di kutip oleh Oemar Hamalik. Ia  berpendapat bahwa media adalah suatu ekstensi manusia yang memungkinkannya mempengaruhi orang lain yang tidak mengadakan kontak langsung dengan dia[2].
Dalam buku Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya, Arief S. Mengutip beberapa pendapat pakar pendidikan tentang pengertian media pendidikan, yaitu:
a.       Asosiasi Teknologi dan Komonikasi Pendidikan (Association of Education and Communication Technology/AECT) di Amerika Serikat, menyatakan media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan orang untuk menyalurkan pesan/informasi.
b.     

 8
 
Gagne (1970) menyatakan bahwa media adalah berbagai jenis komponen dalam lingkungan siswa yang dapat merangsangnya untuk belajar.
c.       Briggs (1970) berpendapat bahwa media adalah segala alat fisik yang dapat menyajikan pesan serta merangsang siswa untuk belajar.
d.      Asosiasi Pendidikan Nasional (National Education Association/NEA), dikatakan bahwa media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun Audio-visual serta peralatannya. Media hendaknya dapat di manipulasi, dapat dilihat, didengar dan dibaca[3].

Pendapat lain merumuskan media dalam arti sempit dan dalam arti luas. Dalam arti sempit, media pengajaran hanya meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pengajaran yang terencana. Sedangkan dalam arti luas, media tidak hanya meliputi media komonikasi elektronik yang kompleks, tetapi juga mencangkup alat-alat sederhana, sperti slide, fotografi, diagram, dan bagan buatan guru, objek-objek nyata serta kunjungan ke luar sekolah[4].
Dari berbagai pengertian media diatas, dapat diketahui bahwasanya ada persamaan-persamaan diantaranya yaitu bahwa  media adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang fikiran, perasaan, perhatian dan minat serta perhatian siswa sedemikian rupa sehingga proses belajar terjadi.

2.      Pola Media Pendidikan
Menurut Oemar Hamalik, secara menyeluruh polan media pendidikan terdiri atas:
1.      Bahan-bahan cetakan atau bacaan (suplementary materials). Berupa bahan bacaan seperti: buku, komik, koran, majalah, buletin, folder, periodikal (berkala), pamflet, dan lain-lain. Bahan-bahan ini lebih mengutamakan membaca atau penggunaan simbol-simbol kata dan visual
2.      Alat-alat Audio-visual. Alat-alat yang tergolong dalam kategori ini, terdiri atas:
a.       Media pendidikan tanpa proyeksi, seperti papan tulis, papan tempel, papan panel, bagam, diagram, grafik, poster, kartun, komik, gambar
b.      Media pendidikan tiga dimensi, Alat alat yang tergolong ke dalam katagori ini, terdiri model, benda asli, contoh, benda tiruan, diaroma, boneka, topeng, ritatun, rotatun, standar lembar balik, peta, globe, pameran, dan museum sekolah
c.       Media pendidikan yang menggunakan teknik atau masinal. Alat-alat yang tergolong kedalam kategori ini antara lain, slide dan film strip, film rekaman, radio, televisi, laboratorium elektronik, perkakas otoinstruktif, ruangan kelas otomatis, sistem interkomunikasi, dan komputer
3.      Sumber-sumber masyarakat. Berupa objek-objek, peninggalan sejarah, dokumentasi, bahan-bahan, masalah, dan sebagainya, dari berbagai bidang meliputi daerah, penduduk, sejarah, jenis kehidupan, mata pencaharian, industri, perbankan, perdagangan, pemerintahan, kebudayaan, dan politik, dan lain-lain. Untuk mempelajari hal tersebut diperlukan berbagai metode, yakni, karyawisata, manusia sumber, survei, berkemah, pengambilan sosial, kerja pengalaman, dan lain-lain.
4.      Kumpulan benda-benda (material collections). Berupa benda-benda atau barang-barang yang di bawa dari masyarakat ke sekolah untuk di pelajari, seperti: potongan kaca, potongan sendok, daun, benih, bahan kimia, dan lain-lain
5.      contoh-contoh kelakuan yang di contohkan oleh guru. Meliputi contoh kelakuan yang dipertunjukkan oleh guru sewaktu mengajar, misalnya, dengan tangan, dengan kaki, gerakan badan, mimik dan lain-lain. Peragaan yang tergolong seperti ini tidak mungkin kita sebutkan satu persatu karena banyak macamnyadan sangat bergantung pada kreasi dan inisiatif pribadi guru sendiri. Tetapi pada pokoknya jenis media ini hanya dapat dilihat, didengar, ditiru, oleh siswa[5]


3.      Klasifikasi Media Pendidikan
Ahmad Rohani, dalam buku Media Instruksional Edukatif, memberikan klasifikasi media pendidikan kedalam 11 jenis, yaitu:
1.      Berdasarkan indra yang digunakan: media audio, media visual, median audio visual
2.      Berdasarkan jenis pesan, yaitu: media cetak, Media non cetak, Media grafis, Media non grafis
3.      Berdasarkan sasarannya, yaitu: Media jangkauaun terbatas (tape), media jangkauan luas (radio, pers)
4.      Berdasarkan penggunaan tanaga listrik (elektronik), yaitu: media elektronika, media non elektronika
5.      Media asli dan tiruan, yaitu spesimen meliputi: makhluk hidup dan benda tak hidup
6.      Media grafis, yaitu semua media yang mengandung grafis (tulisan/gambar)
7.      Media bentuk papan, yaitumerupakan media yang menggunakan benda berupa sebagai sarana komonikasi. Seperti: media papan tulis, papan tempel/pengumuman, media papan famplet, dan lain-lain.
8.      Media yang disorotkan (projectable aids) atau alat pandang (visual aids), yaitu media yang dimanfaatkan setelah diproyeksikan, seperti: slide, film strip, movie.
9.      Media yang dapat di dengar, seperti kaser audio, radio.
10.  Media pandang dengar, yaitu media yang dapat didengar sekaligus dapat dilihat, seperti audio, televisi.
11.  Media bahan-bahan cetak (printed material media), seperti buku, majalah, koran, dan sebagainya[6].




4.      Manfaat Media Pendidikan
Menurut Encyclopedia of Education Research, nilai atau manfaat media pendidikan sebagi berikut:
1.      Meletakkan dasar-dasar yang konkrit untuk berfikir, oleh karena itu mengurangi “verbalisne”
2.      Memperbesar perhatian para siswa
3.      Meletakkan dasar-dasar yang penting untuk perkembangan belajar, oleh karena itu membuat pelajaran lebih mantap
4.      Memberikan pengalaman yang nyata yang dapat menumbuhkan kegiatan berusaha sendiri di kalangan siswa
5.      Menumbuhkan pemikiran yang teratur dan kontinou, hal ini terutama terdapat dalam gambar hidup
6.      Membantu tumbuhnya pengertian, dengan demikian membantu perkembangan kemampuan bahasa
7.      Memberikan pengalaman-pengalaman yang tidak mudah diperoleh dengan cara lain serta membantu berkembangnya efisiensi yang lebih mendalam serta keragaman yang lebih banyak dalam belajar[7]

5.      Tujuan Media Pendidikan
Media pendidikan merupakan sebagai suatu media komonilkasi guru dan siswa dalam pengajaran, sudah tentu sangat erat pertaliannya dengan kegiatan belajar mengajar. Oleh karena itu, jelas bahwa tujuan belajar mengajar sangat penting bagi media pendidikan, dalam hal:
  1. Tujuan pengajaran menentukan arah yang hendak dicapai oleh media pendidikan
  2. Tujuan pengajaran menentukan alat/media pendidikan apa yang akan digunakan
  3. Tujuan pengajaran menentukan metode media pendidikan apa yang akan diguankana oleh guru dalam membimbing kegiatan belajar sisiwa
  4. Tujuan pengajaran menentukan teknik penilaian terhadap penggunaan media pendidikan
  5. Tujuan pendidikan menentukan arah dan kebijaksanaan yang ditempuh dalam administrasi media pendidikan di sekolah[8].
Dari pernyataan tersebut, dapat dikatakan bahwasanya media pendidikan sebagai wasilah agar tercapainya tujuan pendidikan karena merupakan sesuatu yang integran dalam tujuan pendidikan. Maka tujaun media pendidikan adalah menciptakan tercapainya tujuan pendidikan.


<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3145763305899807"
     crossorigin="anonymous"></script>


[1] Arief S. Sadiman, Dkk., Media Pendidikan; Pengertian, Pengembangan dan Pemanfaatannya ,(Jakarta: PT. Raja Grafindo), h. 6.
[2] Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta: PT. Bumi Aksara, 2009), cet. VII, h.201.
[3] Arief S. Sadiman, Dkk., Media Pendidikan; Pengertian..., h. 6
[4] Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran…, h.202
[5] Oemar Hamalik, Media Pendidikan, (Bandung: PT. Citra Aditya Bakti, 1994), cet. VII, h. 36-37.
[6] Ahmad Rohani, Media Instruksional Edukatif, (Jakarta: PT. Rineka Cipta, 1997), Cet. I, h.18-24.
[7] Oemar Hamalik, Media Pendidikan..., h. 15-16
[8] Oemar Hamalik, Media Pendidikan..., h. 24-25.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © MAHSUN DOT NET