Rabu, 31 Agustus 2016

MAKNA EFEKTIFITAS dan IMPLEMENTASI

MAKNA EFEKTIFITAS dan IMPLEMENTASI
Pengertian
Efektifitas berasal dari akar kata efek yaitu  akibat; pengaruh, kesan yang timbul dari penonton, pendengar, pembaca, dsb, ( sesudah mendengar atau melihat sesuatu). Kemudian efektif mengandung arti  adanya suatu efek (akibatnya, pengaruhnya, kesannya); dapat membawa hasil; berhasil guna tentang usaha, tindakan).  Sedangkan kefektifan mengandung arti  keadaan berpengaruh; hal berkesan; keberhasilan (tentang usaha, tindakan). [1]
Menyangkut hal kurikulum, dari beberapa prinsip-prinsip pengembangan kurikulum terdapat salah satu prinsip yang harus diperhatikan yaitu “prinsip efektifitas”.   Efektitifitas dalam suatu kegiatan berkenaan dengan sejauh mana sesuatu yang direncanakan atau diinginkan dapat terlaksana atau tercapai. Dalam bidang pendidikan, efektifitas ini dapat kita tinjau dari dua segi, yaitu: [2]
a.    Efektifits mengajar guru, terutama menyangkut sejauh mana jenis-jenis kegiatan belajar mengajar yang direncanakan dapat dilaksanakan dengan baik.
b.         Efektifitas balajar murid, terutama menyangkut sejauh mana tujuan-tujuan pelajaran yang diinginkan telah dapat dicapai melalui kegiatan belajar mengajar yang ditempuh.
   Implementasi dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia di artikan dengan pelaksanaan; penerapan: pertemuan kedua ini bermaksud mencari bentuk  tentang hal yang telah disepakati dulu. [3]   
Wina sanjaya menerangkan bahwa, kurikulum memiliki dua sisi yang sama pentingnya, yakni kurikulum sebagai dokumen dan kurikulum sebagai Implementasi. Beliau menjelaskan yang dimaksud dengan kurikulum sebagai dokumen melahirkan bentuk kurikulum tertulis, yang kemudian menjadikan pedoman bagi setiap pengembang kurikulum termasuk guru. Kurikulum tertulis ini memiliki sifat dan fungsi sebagai pedoman, maka kurikulum tertulis ini merupakan kurikulum formal atau kurikulum potensial. Sedangkan kurikulum sebagai implementasi adalah realitas dari pelaksanaan kurikulum operasional di lapangan, yang tiada lain adalah proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh siswa baik di dalam maupun di luar kelas. Proses implementasi inilah yang kemudian dinamakan kurikulum nyata (real curriculum), yang memiliki fungsi  dan peranan yang sama pentingnya dengan kurikulum potensial. [4]
Dapat disimpulkan bahwa efektifitas implementasi kurikulum dapat terjadi bila mana antara kurikulum tertulis( formal) dengan kurikulum nyata (real kurikulum) terencana dengan baik serta terlaksana dan terealisasi  kedalam proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh siswa baik di dalam maupun diluar kelas dengan memperhatikan kemampuan, potensi, lingkungan dan fasilitas yang tersedia secara maksimal. Sebab, tentu saja kurikulum sebagai dokumen tidak akan bermakna tanpa implementasi dalam bentuk pembelajaran; begitu pula sebaliknya, pembelajaran tidak akan efektif tanpa dokumen kurikulum.
<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3145763305899807"
     crossorigin="anonymous"></script>




[1] Tim penyusun Kamus Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa, Kamus Besar Bhasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pusaka, 1990), Cet  ke-4, h. 218-219.
[2] Zakiah Daradjat, dkk, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Bumi Aksar, 2000) Cet ke-4, h. 126.
[3]  Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pusaka, 1990), cet 4, h. 327.
[4] Wina Sanjaya,  Kurikulum dan Pembelajaran: Teori dan Praktik Pengembangan KTSP, (Jakarta, Kencana Prenada Media Group 2008), h. 151
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © MAHSUN DOT NET