Sabtu, 25 Juni 2016

PERKEMBANGAN PENDIDKAN ISLAM DAN KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI

PERKEMBANGAN PENDIDKAN ISLAM DAN KEMAJUAN ILMU PENGETAHUAN TEKNOLOGI
A.    Pendidikan Islam
Pendidikan Islam pada khususnya adalah mengajak dan mendorong umat manusia agar bekerja keras mencari kesejahteraan hidup di dunia dan kebahagiaan di akhirat, antara dunia dan akhirat tidak boleh dipisahkan yang satu dengan yang lain saling berkaitan secara kontinyu, termasuk mendorong kearah pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
            Etos ilmiah di kalangan masyarakat dunia Islam pada masa keemasan dari abad ke delapan masehi sampai ke abad empat belas masehi di kawasan timur tengah, afrika utara, dan spanyol di bawah bendera Bani Umayah dan Bani Abassiyah di Timur tengah (Irak), mampu mendorong kemajuan dalam bidang filsafat, ilmu dan teknologi, sehingga peradaban islam menampakkan karakteristiknya dalam konfigurasinya yang Islami.
Etos ilmiyah itu dan kerja keras itu mendapatkan motifasi dari kandungan ayat –ayat Al-Qur’an dan sunnah nabi sumber dari al-qur’an, jika kita teliti dan pelajari secara mendalam bahwasanya dalam al-qur’an itu tersirat perintah kita harus berfikir secara kritis, analistis, dan sintesis dengan semua ciptaannya dan berfikir atau memikirkan tentang ciptaan Allah itu harus dibarengi dengan berzikir kapada Allah.
            Allah juga telah memberikan kemampuan teknologi kepada Nabi Sulaiman untuk menaklukan angin sehingga ia mampu menempuh perjalanan yang melebihi kecepatan rata-rata, dan untuk mencairkan tembaga serta untuk menaklukan jin untuk mengerjakan bangunan-bangunan tinggi, juga suatu bukti sebuah al-Quran secara nyata memberikan motivasi kepada manusia agar menganalisis dan mengembangkan ilmu dan teknologi bangunan dari besi dan tembaga serta teknologi transportasi yang mampu malaju dengan kecepatan tinggi yang ada pada sekarang yaitu pesawat super sonic, dan pesawat luar angkasa dan lain sebagainya.
Para ahli meneliti kandungan aal-quran dari aspek ilmu dan teknologi antara lain seperti: propesir Fazlur Rahman dan Profesor Dr.Maurice yang menyimpulkan bahwa Al-quran menjadi motivasi daya cipta umat manusia dalam berpikir dan menganilisis dan mengembangkan fenomena  alam dan semua ciptaan Allah.

B.     Pendidikan Islam dalm Menghadapi Tantangan Global
Menurut Prof, Fazlur Rahman ASl-quran merupakan sumber ilmu pengetahuan dan teknologi. Dari sumber inilah dikembangkan menjadi 27 jenis ilmu teknologi dasar, Maurice menyatakan bahwa dalam al-quran mengajakan kepada kita untuk memperdalam fenomena alam dengan paerincian yang menerangkan hal-hal yang secra pasti cocok dengan sains modern.
Menurut Prof. Dr. Ing. BJ. Habibie, ada lima prinsip yang harus diikuti untuk mencapai penguasaan iptek yaitu:
1.      melakukan pendidikan dan latihan dan sumber daya manusia dalam bidang iptek yang relevan dengan pembangunan Bangsa
2.      mengambangkan konsep masyarakat teknologi dan industri serta melakukan usaha serius merealisasikan konsep tersebut
3.      adanya transfer, aplikasi dan penngembangan lebih jauh dari teknologi yang diarahkan pada pemecahan masalah-masalah nyata
4.      kemandirian teknologiadanya perlindungan terhadap teknologi yang dikembanngkan
Pendidikan Islam yang tugas pokoknya menelaah dan menganalisis serta mengembangkan poemikiran, informasi, dan fakta-fakta kependidikan yang sama sebangun dengan nilai-nilai ajaran Islam harus mampu mempertengahkan perencanaan program-program dan kegiatan-kegiatan operasional kependidikan, terutama yang berkaitan dengan pengembangan dan pemanfaatan iptek, strategi pendidikan islam dalam menghadapi tantangan modernisasi berkat kemajuan iptek itu mencakup ruang lingkup:
  1. Motivasi, kreativitasi anak didik kearah perkembangan IPTEK dimana nilai-nilai Islami menjadi sumber acuannya
  2. Mendidik keterampilan memanfaatkan produk iptek bagi kesejahteraan hidup umat manusia pada umumnya dan umat islam pada khususnya
  3. Menciptakan jalinan kuat antara ajaran agama dan iptek, dan hubungan yang akrab dengan para ilmuan yang memegang otoritas iptek dalam bidang masing-masing
  4. Menanamkan sikap dan wawasan yang luas terhdapa kehidupan masa depan umat manusia melalui kemampuan menginterprestasikan ajaran agama dari sumber-sumbernya yang murni dan kontekstual denagn masa depan kehidupan manusia.
Jadi kesanalah pendidikan Islam seharusnya diarahkan agar pendidikan islam tidak hanyut terbawa arus modernisasi dan kemajuan iptek. Strategi tersebut merupakan sebagai solusi bagi pendidikan Islam untuk lebih bisa berbuat banyak. Walau demikian pendidikan Islam tidak boleh lepas dari idealitas Al-quranh dan sunnah yang berorientasikan kepada hubungan manusia dengan sesamanya, dan alam sekitar.
Ketika berhadapan dengan ide-ide modernisasi dan polarisasi ideology dunia, terutama didorong oleh kemajuan iptek modern, pendidiakn islam tidak terlepas dari tantangan yang menuntut jawaban segera.
Secara garis besar tantangan - tantangan tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut:
  1. Terdapatnya kecenderungan perubahan system nilai untuk meninggalkan system nilai yang telah ada (agama).
  2. Adanya dimensi besar dari kehidupan masyarakat modern yang berupa pemusatan pengetahuan teoritis.
Dalam menghadapi tantangan di atas, sudah barang tentu pendidikan Islam harus memperhitungkan kekuatan arus yang mengitarinya seperti system barat yang bercorak sekuler dan telah memasuki semua aspek kehidupan manusia. Begitu juga halnya modernisasi harus dipahami sebagai proses alamiah dalam evolusi kehidupan manusia.
Pada akhirnya pendidikan islam dalam mengantisipasi kemajuan iptek modern terletak pada kemampuan mengkonfigurasikan system nilai Islami yang yang akomodatif terhadap aspirasi umat islam untuk berpacu dalam kompetisi bidang iptek modern itu sendiri. Inilah program minimal pendidikan islam yang perlu kita rencanakan dan laksanakan saat ini.
C.    Islamisasi Ilmu Pengetahuan
Masyarakat modern telah berhasil mengembalikan Ilmu Pengetahuan dan teknologi canggih untuk mengatasi berbagai masalah kehidupannya, namun pada sisi lain ilmu pengetahuan dan teknologi canggih tersebut tidak merusak dan menumbuh kembangkan moralitas (akhlak) yang mulia.
 Sebagai salah satu solusi untuk mengatasi tragedy modern yang dimaksud diatas adalah dengan memfokuskan kajian pada upaya menginterprestasikan ilmu pengetahuan dengan agama, melauli konsep yang dikenai dengan istilah Islamisasi Ilmu Pengetahuan.
Islamisasi Ilmu Pengetahuan pada dasarnya. Adalah suatu respons terhadap krisis masyarakat modern yang disebabkan karena pendidikan Barat yang bertumpu pada suatu pandangan dunia yang bersifat materialistis dan relavistis, menganggap bahwa pendidikan bukan untuk membuat manusia bijak, yakni mengenali dan mengakui posisi masing-masing dalam tertib realitas, tapi memandang realitas sebagai sesuatu yang bermakna secara material bagi manusia. Oleh karena itu hubungan manusia dengan tertib realitas bersifat eksploitatif bukan harmonis, ini adalah salah satu penyebab penting munculnya krisis masyarakat modern.
Islamisasi ilmu Pengetahuan modern mencoba mencari akar-akar tersebut. Akar-akar tersebut diantaranya dapat ditemukan dalam basisi ilmu pengetahuan, yaitui konsepsi atau asumsi tentang realitas yang dualistis, sekularistis, evolusioner, oleh karena itu pada dasarnya bersifat relavistis dan nihilistis. Islamisasi ilmu pengetahuan muncul sebagai reaksi terhadap adanya konsep dikotomi antara agama dan ilmu pengetahuan yang dimajukan masyarakat modern. Islamisasi ilmu pengetahuan berupaya menempatkan sains dan teknologi itui ditunjukkan untuk mempertinggi harkat dan martabat manusia, melaksanakan fungsi kekhalifahannya di muka bumi serta tujuan-tujuan mulia lainnya yang menjadi salah satu misi dari Islamisasi ilmu pengetahuan.


<script async src="https://pagead2.googlesyndication.com/pagead/js/adsbygoogle.js?client=ca-pub-3145763305899807"
     crossorigin="anonymous"></script>



Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Copyright © MAHSUN DOT NET